Sabtu, 10 September 2011

Biodata Penulis Antologi Puisi SMA Negeri 1 Latambaga 2011


Arif Mansyah, lahir di Bone 25 Desember 1993 tinggal di Jl Air Panas, Kelurahan Ulunggolaka, alumni MTSN Kolaka. Bercita-cita menjadi polisi. Arif yang hobynya main bola ini memiliki kesan dan pesan jangan terlalu membanggakan diri karena semua manusia sama dihadapan Allah, kemudian kesannya kepada teman-temanya agar selalu jujur, baik dan jangan terlalu egois. ‘’Tiada gading yang tak retak tak ada manusia yang hidup sempurna,’’ kata yang dia ingat selalu sembari memikirkan tentang masa depan, apakah ia bisa menghadapi suka dan duka dalam kehidupan ini.

Musdalifah,dilahirkan di Kolakaasi 19 September 1993 kini tinggal di Kelurahan Mangolo, Kecamatan Latambaga.Ia tammat di SMP Negeri 1 Latambaga dan mengaku tidak punya pengalaman organisasi. Hobbynya dengar musik dan bercita-cita menjadi guru yang baik. Dia cukup terkesan dengan pemandangan di SMAN 1 Latambaga, dan berharap agar jalan sekolah bisa  diperbaiki secepatnya agar lebih indah lagi. Dia kini berpikir bagaimana menghadapi ujian nasional yang waktunya tidak lama lagi.


Dedy Sutrismat, dilahirkan di Kolaka 10 Juli 1994 anak dari Matahari dengan Trisno, dia alumni MTSN Kolaka yang hobynya main gita. Kelaka ia bercita-cita menjadi PNS. Dedy yang gemar dengan musik pop ini memiliki prinsip jangan terlalu cepat menyerah dan bagaimana bisa lulus ujian nasional.

Kartina, dilahirkan di Mangolo, 30 September 1994 asal sekolahnya dari SMP Negeri 1 Latambaga, Kab.Kolaka. Tidak punya pengalaman organisasi sewaktu di SMP nanti di SMA Negeri 1 Latambaga baru ikut kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 1 Latambaga. Cita-citanya ingin menjadi perawat. Dia senang dengar musik pop dan membaca novel juga nonton film horror berjudul “ Bangku Kosong”. Untuk semua temanku, dia punya kesan : “Kalian telah mengubah diriku dan membuatku mengerti arti kehidupan sedangkan pesannya adalah kejujuran adalah awal dari kesuksesan. Memiliki prinsip, mencintai keluarga harus diutamakan sebelum mencintai orang lain. Selain itu, memikirkan masa depan juga lebih penting dilakukan sekarang agar biasa membahagiakan kedua orang tuanya kelak.

Ika Puspitasari, dilahirkan di Kendari, 11 September 1993 kini tinggal di bilangan Jl. Abadi yang tidak punya nomor rumah. Alumni SMP Negeri 2 Kolaka, kemudian memilih SMA Negeri 1 Latambaga sebagai sekolah lanjutannya.Bercita-cita ingin menjadi perawat. Dia mengaku punya kegemaran dengar musik jazz, melayu dan pop juga salah satu penggemar berat sinetron Khadijah dan Khalifah. Dia terkesan dengan laut yang biru yang bisa dilihat dari pintu sekolahnya, begitu indah. Berharap bisa membahagiakan kedua orang tuannya juga. Karena kedua orang tuanya itulah yang selalu memberikan nasihat.

Rusmini, dilahirkan di Kolaka, 16 November 1994.  Alumni SMPN 1 Latambaga ini, kini masih bermukim di Kelurahah Mangolo, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.Punya cita-cita menjadi Polisi Wanita (POLWAN). Gemar dengan music pop dan membaca buku. ‘’Saya mempunyai beberapa teman yang sudah saya anggap sahabat tetapi temanku itu mempunyai sifat yang yang jelek yaitu suka lupa diri,” itu kesannya sedangkan pesannya pilihlah teman yang tepat untuk dijadikan sahabat. Dia memiliki prinsip sabar dan

Dian Ekawati, lahir di Kolaka, 07 Agustus 1994 masih tinggal di rumah orang tuanya di Jl. Abadi No.352 Kolaka. Penggemar film Harry Potter dan buku La Tahzan ini adalah alumni MTSN Kolaka. Punya kesan tersendiri dengan sekolahnya sekarang, dia melihat sudah banyak perubahan dari tahun sebelumnya dan berharap pada penguasa agar tidak melakukan korupsi. Prinsipnya sederhana, “hindari seks bebas karena akan merusak impian dan masa depan kita,’’ katanya. Dia saat ini lagi memikirkan sesuatu yang lebih penting untuk masa depannya.

Andi Randi, dilahirkan di Mangolo, 16 Agustus 1993  alamat rumahnya masih di Mangolo. Alumni SMP Negeri 1 Latambaga. Masih aktif di organisasi PMR baik waktu di SMP hingga saat ini di SMAN 1 Latambaga. Hobbynya main bola dan bercita-cita ingin menjadi anggota TNI (baca: tentara).Dia rupanya penggemar musik pop dan baca buku berjudul “Maling Kundang”. Kemudian memiliki pesan dan kesan “ Janganlah engkau menilai apa yang ada di luar dirinya tetapi nilailah apa yang ada di dalam hatinya, apakah dia sangat menyanyangi dirimu. Bila engkau melihat teman-teman hendaknya kamu selalu bertegur sama dan memberikan senyum’’ katanya.

Muliyani, dilahirkan di Kolaka, 26 Juli 1994 dan tinggal di Jalan Abdi No 172. Alumni SMP Negeri anggota PMR dan OSIS di SMA Negeri 1 Latambaga.Sosok yang dikenal ramah ini memiliki prinsip selalu sabar jika menghadapi masalah. Lalu apa kesan  dan pesannya kepada teman-temannya di SMA Negeri 1 Latambaga “Jangan menghabiskan waktu demi kepentingan yang tidak pasti dan berjuanglah demi masa depan kita sendiri” ungkapnya serius.

M. Iqbal. M, lahir di Tosiba, 27 Mei 1995. Kini ia tinggal di JL. Sunu paling ujung tepatnya di belakang dealer motor bekas.Bercita-cita ingin menjadi dokter. Punya pengalaman organisasi di Pramuka dan memiliki kegemaran mengutak-atik program komputer.Rupanya dia juga gemar membaca buku filsafat dan nonton OVJ salah satu acara di stasiun televise swasta. Kesannya dengan lebaran tahun 2011.”Saya berlebaran tahun ini kurang seru, karena tidak ke rumah keluarga,’’ katanya seraya menambahkan kalau berteman harus selalu setia dengan temannya. Ia senang dengan kata-kata mutiara “Sedia payung sebelum hujan,’’ menurutnya kata mutiara ini punya makna yang dalam dalam kehidupannya.

Latanza Dealova, dilahirkan di Kolakaasi, 01 Juni 1994 masih tinggal di rumah orang tuanya di Jl. Abadi No.06 Kelurahaan Kolakaasi.Alumni SMP Negeri 2 Kolaka senang baca komik, nonton dan dengar musik.Perempuan yang punya cita-cita ingin menjadi dokter ini menyenangi music jazz, rock dan pop melayu. Selama bersekolah di SMA Negeri 1 Latambaga sudah banyak kesannya salah satunya kepada temannya bernama Ika, menurutnya dia orangnya paling baik, walau dia memiliki sifat pemalu, dia juga suka menghibur saya pada saat saya sedih.’’Saya sangat senang berteman dengannya,’’kata Latanza. Ditanya apa yang sedang dipikirkan dia mengungkapkan sedang memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan proses berpikir dalam menulis.

Rizka, lahir di Kolaka 23 November 1994 tinggal di Puuwiau, Kelurahan Ulunggolaka.Alumni MTS Negeri Kolaka. ‘’Saya tidak punya pengalaman organisasi,’’ ungkapnya seraya menjelaskan gemar main game. Cita-citanya ingin menjadi guru professional. Meski masih duduk dibangku kelas terakhir di SMA Negeri 1 Latambaga tetapi dia sangat peduli dengan urusan bangsa.’’ Indonesia akan lebih baik jika para pemimpin negaranya tidak melakukan korupsi,’’ paparnya. Dia berpesan,jangan pernah melakukan hal yang dapat merugikan diri sendiri, kemudian berperinsip menjalani kehidupan dengan prinsip kejujuran.

Frans Ganggi, lahir di Tanah Toraja 18 November 1994 tinggal di Asrama Polres Kolaka,Asal sekolahnya dari SMPN 1 Sanggalangi Tanah Toraja.Cita-citanya ingin menjadi Anggota POLRI . Menurutnya, sahabat bagaikan matahari yang bersinar di pagi hari, itulah kesan yang dia rasakan dalam persahabatan.’’Belajarlah terus-menerus sampai engkau meraih kesuksesan yang kau ingingkan,’’ ujarnya berpesan seraya dia lagi berpikir bagaimana kehidupannya dapat menjadi lebih baik dari sekarang.

Ronald Saputra, lahir di Kolaka 22 Februari 1994 masih tinggal di Jl.Abadi No 30. Pernah sekolah di SMP Negeri 1 Latambaga dan aktif sebagai Anggota Pramuka sampai sekarang di SMA Negeri 1 Latambaga.Siswa yang gemar main bola dan memancing ini, bercita-cita ingin menjadi guru fisika atau matematika.’’Kita harus menghargai orang tua, jangan suka membantah kepada mereka,’’itu pesannya dan memiliki prinsip :Kenapa orang bisa saya tidak bisa !

Ulfa Hardianty Djafar, dilahirkan di Kolaka 31 Januari 1994 dan bermukim di JL Abadi No 258 Kelurahan Kolakaasi, Kecamatan Latambaga, Kolaka. Ditanya soal cita-citanya ia rupanya ingin menjadi dokter. Saat ini ia dipercaya untuk menjadi orang nomor satu di OSIS SMA Negeri 1 Latambaga, tentunya dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai Ketua Osis SMAN Negeri 1 Latambaga,menjadi kebanggaan tersendiri baginya.Selain itu dia juga aktivis Palang Merah Remaja (PMR) hingga saat ini.Tammat di SMP Negeri 2 Kolaka. Kesan yang bisa dirasakan ketika berteman dengan Ulfa, dia selalu mau menang sendiri dan membanggakan dirinya, alias egois dan ambisius ? Prinsip satu tetap satu.  

Kamis, 08 September 2011

Biografi Ridwan Demmatadju

Profil Ridwan Demmatadju

Ridwan Demmatadju, lahir di Pomalaa 20 April 1972 masa sekolah dihabiskan di Tanah Merah Pomalaa di sebuah sekolah milik Yayasan Pendidikan Pomalaa, SD Antam dan SMP Antam. Kemudian SMA Negeri Pomalaa, tammat pada tahun 1992. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri di Ujungpandang, IKIP Ujungpandang dengan program studi yang dipilihnya saat itu Bahasa dan Sastra Indonesia dan minor seni rupa.
Semasa kuliah di IKIP Ujunpandang ia banyak terlibat di kegiatan jurnalistik dengan bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Mahasiswa dan ikut mengelola Surat Kabar Kampus (SKK) Profesi IKIP Ujungpandang hingga menduduki posisi jabatan sebagai redaktur pelaksana di koran kampus tersebut. Selain getol di kegiatan pers mahasiswa juga dia banyak terlibat di kegiatan seni budaya di kota Makassar bersama teater kita makassar. Pada tahun 1994 bersama Asia Ramli Prapanca dan Is Hakim mengikuti Festival Seni Surabaya dengan naskah pementasan bertajuk KAVLING 2m2. Tidak hanya itu, di tahun 1996 ia mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara dan Asean di Kayutanam, Padang, Sumatera Barat.
Semasa kuliah juga telah aktif menulis artikel budaya,opini dibeberapa media cetak lokal dan nasional nasional, diantaranya Harian Fajar,Pedoman Rakyat,Suara Karya dan Republika. Tahun 1999 ia meninggalkan kota Makassar ke Kendari dan bekerja sebagai wartawan Kendari Pos hingga tahun 2001. Merintis pembukaan biro Kendari Pos di Kolaka hingga akhirnya keluar dari media yang telah membesarkan namanya di Kabupaten Kolaka. Pada tahun 2003-2004 Mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) FOKUS Indonesia yang getol mengadvokasi penggusuran warga taman laut yang dilakukan pihak Pemkab Kolaka dimasa kepemimpinan Bupati Drs Adel Berty. Selain aktif ber-LSM di Kolaka juga menerbitkan surat kabar lokal Suara Kolaka ia dipercaya menjadi Pemimpin Redaksi, hingga akhirnya koran tersebut mati di tengah jalan.Saat ini ia telah meninggalkan dunia yang selama ini telah memberinya banyak pengalaman dalam menjalani hidup dengan menjadi guru bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Latambaga.